Minggu, 31 Mei 2015

Cinta

       Dulu sewaktu masih remaja, aku sangat penasaran dengan yang namanya cinta. Apa itu cinta dan bagaimana rasanya jatuh cinta? Ketika teman-teman sibuk bercerita tentang cinta monyetnya, yang mereka lebih senang menyebutnya dengan cinta pertama, aku hanya dapat mendengarkan. Sesekali ikut tersenyum dan bersedih sambil menepuk lembut pundak teman yang bercerita. Sesekali pula menasihati teman tentang masalah percintaan setelah dimohon-mohon.
       Waktu terus bergulir membuatku menua. Meski aku sudah menikah dan memiliki dua anak, tak ada beda dengan masa remaja dulu. Aku pun belum tahu apa itu cinta dan bagaimana rasanya jatuh cinta. Dengan suami pilihan orang tuaku, meski aku tak mencintainya, rumah tangga kami aman sentosa. Semua berjalan baik-baik saja.
       Aku masih saja tak tahu apa itu cinta dan bagaimana rasanya jatuh cinta. Hingga aku memasukkan seluruh pakaianku dan pakaian anak-anakku ke dalam dua buah kopor besar. Membawanya ke dalam taxi, bersama kedua anakku pergi menuju rumah kakek mereka.
       Kulakukan ini setelah kemarin aku mendapatkan pakaian suamiku yang wangi parfum wanita dan pesan singkat bernada mesra dari seseorang yang bernama Cinta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar